Menurut Pendapat saya dengan adanya
berita di dalam detik.com pada lampiran memang itu benar, bahwa lockdown akan memberikan dampak
berkepanjangan seperti penyusutan ekonomi, pengangguran, dan gangguan dalam
rantai pasokan. Karena Hal ini sudah terbukti , pengamat ekonomi meprediksi nilai
ekonomi akan menguap sebesar Rp. 100 - Rp. 150 triliun jika pemerintah
memberlakukan karantina (lockdown) di DKI Jakarta selam 14 hari. Perhitungan
itu mengasumsikan, tidak terjadi aktivitas sama sekali demi menekan risiko
penyebaran virus corona. Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia Fithra Faisal
menuturkan jika dalam proses karantina itu masih terjadi proses transaksi
ekonomi, maka potensi kerugian ekonomi dapat ditekan menjadi Rp. 50 – Rp. 100
triliun dalam 14 hari. Perhitungan itu dilihat dari potensi kehilangan sisi
manufaktur yang tidak produksi, kemudian perputaran uang di sektor pariwisata,
jasa keuangan, dan pendapatan pajak akibat lockdown.
Apabila keputusan Lockdown jadi
dijalankan, masyarakat akan mulai mengkalkulasi kebutuhan sehari-hari mereka.
Perilaku konsumsi pun akan berubah. Lockdown menimbulkan fenomena panic buying
di masyarakat dan hal tersebut akan mengganggu kelancaran distribusi baran dan
jasa. Lockdown juga dapat mengakibatkan pengangguran semakin banyak, karena
banyak perusahaan atau toko-toko yang ditutup selama kebijakan lockdown ini
masih berlangsung, juga perusahaan/toko-toko tidak membuka lowongan kerja.
Selain itu banyak juga perusahaan ataupun toko-toko yang melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) kepada karyawannya dikarenakan usaha yang dijalankan nya
memberikan kerugian, jadi akan semakin banyak pengangguran selama lockdown ini.
Lalu, dapat terjadi juga gangguan
dalam rantai pasokan saat diterapkannya lockdown, rantai pasokan adalah sebuah
sistem terkoordinasi yang terdiri atas organisasi, sumber daya manusia,
aktivitas dan informasi yang terlibat secara bersama-sama dalam memindahkan
suatu produk atau jasa. Gangguan rantai pasok telah dialami sejumlah industri
nonpangan seperti industri,tekstil, otomotif dan elektronik. Saat pemerintah
menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai
penularan covid-19 ini yang diikuti beberapa wilayah penyangga mengakibatkan
rantai pasok bahan baku maupun barang pun ikut terganggu hingga diprediksi akan
sulit pulih dalam waktu dekat.