BAB IV MENGAPA PANCASILA MENJADI IDEOLOGI NEGARA
?
A. Menelusuri
Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara
1.
Konsep Pancasila sebagai Ideologi Negara
Ideologi
berasal dari kata idea, artinya gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita.
Dan Logos artinya ilmu. Ideologis secara etimologis artinya ilmu tentang
ide-ide atau ajaran tentang pengertian dasar. Sejarah Konsep ideology
ditelusuri jauh sebelum istilah tersebut digunakan Destutt de Tracy pada
penghujung abad ke-18. Tracy menyebut ideology sebagai sciene of ideas, yaitu
suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional bagi
masyarakat Perancis.
Tokoh-tokoh yang mendefiniskan
ideology, antara lain :
·
Sastrapratedja (2001: 43)
·
Soerjanto (1991: 47)
·
Mubyarto (1991: 239)
Tokoh-tokoh pemikir ideology,
antara lain :
·
Martin Seliger : Ideologi sebagai system
kepercayaan
·
Alvin Gouldner : Ideologi sebagai Proyek
Nasional
·
Paul Hirst : Ideologi sebagai Relasi Sosial
2.
Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara
Pancasila
sebagai ideology Negara menghadapi berbagai bentuk tantangan. Tantangan yang
paling dominan adalah globalisasi. Globalisasi merupakan era saling
keterhubungan antara masyarakat suatu bangsa dan masyarakat bangsa yang lain
sehingga masyarakat dunia menjadi lebih terbuka. Fase-fase perkembangan
globalisasi antara lain :
·
Fase Embrio
·
Fase Pertumbuhan
·
Fase take off
·
Fase Perjuangan Hagemoni
·
Fase Ketidakpastian
·
Fase Kebudayaan global
B.
Menanya
Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila sebagai Ideologi Negara
1.
Warga Negara Memahami dan Melaksanakan Pancasila
sebagai Ideologi Negara
Unsur-unsur yang mempengaruhi Ideologi Pancasila antara lain :
·
Unsur ateisme yang terdapat dalam ideology Marxisme
atau komunisme bertentangan dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
·
Unsur Individualisme dalam liberalisme tidak
sesuai dengan prinsip nilai gotong-royong dalam sila Keadilan Sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
·
Kapitalisme yang memberikan kebebasan individu
untuk menguasai system perekonomian Negara tidak sesuai dengan prinsip ekonomi
kerakyatan.
Tantangan dari sikap dan perilaku
kehidupan yang menyimpang dari norma-norma masyarakat umum, antara lain :
Terorisme dan Narkoba.
Unsur Ancaman yang ditimbulkan
oleh aksi terorisme , antara lain :
a.
Rasa takut dan cemas yang ditimbulkan oleh bom
bunuh diri mengancam keamanan Negara dan masyarakat pada umumnya.
b.
Aksi terorisme dengan ideologinya menebarkan
ancaman terhadap kesatuan bangsa sehingga mengancam disintegrasi bangsa.
c.
Aksi terorisme menyebabkan investor asing tidak
berani menanamkan modal di Indonesia dan wisatawan asing enggan berkunjung ke
Indonesia sehingga mengganggu pertumbuhan perekonimian Negara.
Unsur Ancaman yang ditimbulkan
penyalahgunaan Narkoba, antara lain :
a.
Penyalahgunaan narkoba dikalangan generasi
muda dapat merusak masa depan mereka sehingga berimplikasi terhadap
keberlangsungan hidup Negara di Indonesia.
b.
Perdagangan dan peredaran narkoba di Indonesia
dapat merusak reputasi Negara Indonesia sebagai Negara yang berlandaskan pada
nilai-nilai pancasila.
c.
Perdagangan narkoba sebagai barang terlarang
merugikan system perekonomian Negara Indonesia karena peredaran illegal tidak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
2.
Penyelenggara Negara Memahami dan Melaksanakan
Pancasila sebagai Ideologi Negara
Magnis Suseno menegaskan bahwa
pelaksanaan ideology Pancasila bagi penyelenggara Negara merupakan suatu
orientasi kehidupan Konstitusional.
Unsur dalam kedudukan Pancasila sebagai
orientasi kehidupan konstitusional :
a.
Kesediaan untuk saling menghargai dalam kekhasan
masing-masing
b.
Aktualisasi lima sila Pancasila, artinya
sila-sila dilaksanakan dalam kehidupan bernegara :
-
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dirumuskan untuk
menjamin tidak adanya diskriminasi atas dasar agama sehingga menjamin kebebasan
beragama dan pluralism ekspresi keagamaan.
-
Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menjadi
operasional dalam jaminan pelaksanaan hak-hak asasi manusia karena hal itu
merupakan tolok ukur keberadaan serta solidaritas suatu bangsa terhadap warga
Negara.
-
Sila Persatuan Indonesia menegaskan bahwa rasa
cinta pada bangsa Indonesia tidak dilakukan dengan menutup diri dan menolak
mereka yang diluar Indonesia.
-
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan berarti komitmen terhadap
demokrasi yang wajib disukseskan.
-
Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia berarti pengentasan kemiskinan dan diskriminasi terhadap minoritas
dan kelompok-kelompok lemah perlu dihapus dari bumi Indonesia
C.
Menggali
Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai Ideologi Negara
1.
Sumber Historis Pancasila sebagai Ideologi
Negara
a.
Pancasila sebagai ideology Negara dalam masa pemerintahan
Presiden Soekarno
Pancasila ditegaskan sebagai
pemersatu bangsa.
b.
Pancasila sebagai ideology dalam masa
pemerintahan Presiden Soeharto
Pancasila dijadikan sebagai
asas tunggal bagi Organisasi Politik dan Organisasi Kemasyarakatan.
c.
Pancasila sebagai ideology dalam masa
pemerintahan Presideh Habibie
Pada masa sekarang ini ,
resonasi pancasila kurang bergema karena pemerintahan Habibie ledih disibukan
masalah politis, baik dalam negeri maupun luar negeri.
d.
Pancasila sebagai ideology dalam masa
pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid
Muncul wacana tentang
penghapusan TAP NO.XXV/MPRS/1966 tentang pelarangan PKI dan penyebarluasan
ajaran komunisme.
e.
Pancasila sebagai ideology dalam masa
pemerintahan Presiden Megawati
Pancasila sebagai ideolodi
semakin kehilangan formalitasnya dengan disahkannya Undang-Undang SISDIKNAS No.
20 tahun 2003 yang tidak mencantumkan pendidikan pancasila sebagai mata
pelajaran wajib dari Sd-Perguruan tinggi.
f.
Pancasila sebagai ideology dalam masa pemerintahan
Presiden SBY
Mendekati akhir masa jabatannya, Presiden
SBY menandatangani Undang-Undang RI No. 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi
yang mencantumkan mata kuliah Pancasila sebagai mata kuliah wajib.
2.
Sumber
Sosiologis Pancasila sebagai Ideology Negara
a.
Sila Pertama, ditemukan dalam kehidupan beragama
masyarakat Indonesia dalam berbagai bentuk kepercayaan dan keyakinan terhadap
adanya kekuatan gaib.
b.
Sila Kedua, ditemukan dalam hal saling
menghargai dan menghormati hak-hak orang lain, tidak bersikap sewenang-wenang.
c.
Sila Ketiga. Ditemukan dalam bentuk solidaritas,
rasa setia kawan, rasa cinta tanah air yang berwujud pada mencintai produk
dalam negeri.
d.
Sila Keempat, ditemukan dalam bentuk menghargai
pendapat orang lain, semnagat musyawarah dalam mengambil keputusan.
e.
Sila Kelima, tercemin dalam sikap suka menolong,
menjalankan gaya hidup sederhana, tidak menyolok atau berlebihan.
3.
Sumber Politis Pancasila sebagai Ideologi Negara
a.
Sila pertma, diwujudkan dalam bentuk semangat
toleransi antarumat beragama.
b.
Sila kedua, diwujudkan penghargaan terhadap
pelaksanaan Hak Asasi Manusia di Indonesia.
c.
Sila Ketiga, diwujudkan dalam mendahulukan
kepentingan bangsa dan Negara daripada kepentingan kelompok atau golongan,
termasuk partai.
d.
Sila keempat, diwujudkan dalam mendahulukan
pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah daripada voting.
e.
Sila Kelima, diwujudkan dalam bentuk tidak
menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri atau kelompok karena
penyalahgunaan kekuasaan itulah yang menjadi factor pemicu terjadinya korupsi.
D.
Membangun
Argume tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara
1.
Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai
Ideologi Negara
Dinamika Pancasila sebagai
ideology Negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang
surut dalam pelaksanaan nilai-nilai
Pancasila. Pasang surut tersebut a=ditandai beberapa hal , antara lain :
engganya para penyelenggara Negara mewacanakan tentang Pancasila, bahkan
berujung pada hilangnya Pancasila dari kurikulum nasional, meskipun pada
akhirnya timbul kesadaran penyelenggara Negara tentang pentingnya pendidikan
Pancasila di Perguruan Tinggi.
2.
Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila
sebagai Ideologi Negara
Unsur yang mempengaruhi
tantangan terhadap Pancasila sebagai ideology Negara meliputi Faktor eksternal
dan factor Internal.
Adapun factor eksternal meliputi :
-
Pertarungan ideologis antara Negara-negara super
power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet
antara 1945 – 1990 yang berakhir dengan bubarnya Negara soviet sehingga
Amerika menjadi satu-satunya Negara super power.
-
Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai
dengan masuknya berbagai ideology asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
karena keterbukaan informasi.
-
Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat
pertambahan penduduk dan kemajuan teknologi sehingga terjadi eksploitasi
terahadap sumber daya alam secara masif. Dampak konkritnya kerusakan
lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan.
Adapun factor Internal meliputi
hal-hal berikut :
-
Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan
kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai
sehingga ideology pancasila sering terabaikan.
-
Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan
rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga
kepercayaan terhadap ideology menurun drastis.
E.
Mendeskripsikan
Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara
1.
Hakikat Pancasila sebagai Ideologi Negara
Memiliki 3 Dimensi, antara lain :
-
Dimensi realitas, mengandung makna bahwa
nilai-nilai dasar yang terkandung dalam dirinya bersumber dari nilai-nilai real
yang hidup dalam masyarakat.
-
Dimensi Idealitas, mendandung cita-cita yang
ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
-
Dimensi Fleksibelitas, mengandung relevansi atau
kekuataan yang merangsang masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran
baru tentang nilai-nilai dasar yang terkandung didalamnya.
2.
Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara
Peran Konkret Pancasila sebagai ideology meliputi :
-
Ideologi Negara sebagai penuntun warga Negara
-
Ideologi Negara sebagai penolakan terhadap
nilai-nilai yang tidak sesuai dengan sila-sila pancasila. `
Bagian 2 TUGAS
PROYEK
1. Konsep, Pengertian dan Karakter tentang Ideologi Tertutup dan Ideologi Terbuka
a.
Ideologi
Tertutup
Ideologi tertutup adalah ideologi
yang bersifat mutlak. Dengan kata lain bahwa Ideologi tertutup merupakan
ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan
norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak
boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah
jadi dan harus dipatuhi.
Ciri- Ciri Ideologi Tertutup, antara
lain :
- Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah masyarakat;
- Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai Negara, ideologinya itu akan dipaksakan pada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma, dan berbagai segi kehidupan masyarakat akan diubah sesuai dengan ideologi tersebut;
- Bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua bidang kehidupan. Karena itu, ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang informasi dan pendidikan; sebab, kedua bidang tersebut merupakan sarana efektif untuk mempengaruhi perilaku masyarakat;
- Pluralisme pandagan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati;
- Menuntut masyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk berkorban bagi ideologi tersebut.
- Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutab-tuntutan konkret dan operasional yang keras, mutlak, dan total.
b.
Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan.
Dapat diartikan juga bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari
luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya
masyarakatnya sendiri. Ideologi terbuka merupakan ideologi yang dapat
berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal.
Ciri-Ciri
Ideologi Terbuka, antara lain :
- Merupakan kekayaan rohani, dan budaya masyarakat (falasafah). Jadi, bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan kesepakatan masyarakat;
- Tidak diciptakan oleh Negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri; ia adalah milik seluruh rakyat, dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka;
- Isinya tidak langsung operasional. Sehingga, setiap generasi baru dapat dan perlu menggali kembali falasafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka.
- Tidak pernah memperk0sa kebebasan dan tanggungjawab masyarakat, melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggungjawab sesuai dengan falsafah itu.
- Menghargai pluraritas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama.
2. Pancasila
Sebagai ideology, termasuk bersifat tertutup atau terbuka, berikan Argumen
Menurut saya, Pancasila sebagai
ideologi bangsa itu bersifat terbuka. karena, apabila tertutup maka sebuah
kretifitas bangsa akan luntur jika tertutup. Namun, apabila pancasila sebagai
ideology terbuka maka ideologi bangsa
dapat dengan mudah tumbuh di pikiran para generasi muda.
Bagian 3 Pengembangan pemahaman mahasiswa
Perbedaan
dan Persamaan Ideologi, filsafat serta Agama
Perbedaan :
FILSAFAT
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok
orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang
dicita-citakan.Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar
dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat
dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Filsafat selalu
melihat kehidupan dengan cara praktis dan lebih mencoba memahami suatu keadaan.
Filsafat menjadi akar dari setiap ilmu pengetahuan.
IDEOLOGI
Ideolog
merupakan hasil filsafat, ideology adalah output dari struktur pwmikiran yang
sudah matang, komplit, serta sintesis berupa tawar-tawaran terhadap sendi-sendi
kehidupan yang lebih kompleks. Ranah epistemologilah (yang bagian dalam
filsafat) yang kemudian menentukan kecenderungan dari ideology yang dihasilkan.
Ideology lebih bercita-cita menemukan pernyataan baru dimasa yang akan dating
dan juga bersifat kaku.
AGAMA
Agama merupakan sesuatu yang berasal dari Tuhan. Hanya Tuhan
yang tahu apa yang terbaik untuk umatnya. Berisi mengenai perintah dan larangan
yang harus dipatuhi. Kebenaran agama datangnya dari Tuhan yang akan memberikan
jalan yang terbaik kepada umatnya.
Persamaan :
Menurut saya, persamaan antara filsafat, ideology dan agama
adalah sama-sama mencari suatu kebenaran. Jika Filsafat mencari kebenaran
melaui riset/penelitian, ideology mencari kebenaran pijakan ilmu pengetahuan,
dan agama mencari kebenaran dari Tuhan Yang Maha Esa. Ketiga tersebut juga
dijadikan sebagai landasan pada masyarakat.
Persamaan Dan Perbedaan Negara dan Ideologi
Perbedaan :
NEGARA
Suatu daerah tertentu, yang ditempati oleh sekumpulan orang.
Dikelola oleh seorang pemimpin yang diakui oleh bawahannya sebagai pemilik
kedaulatan.
IDEOLOGI
Ideologi adalah gagasan atau ide. Menurut saya, ideology
merupakan system pemikiran yang dipegang dalam suatu Negara.
Persamaan :
Menurut saya, persamaan nya adalah memiliki tujuan yang sama
menjadikan Negara sebagai Negara yang maju untuk lebih baik, makmur, dan
sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar