Sabtu, 11 April 2020

Tugas 3 Pendidikan Pancasila


BAB IV                MENGAPA PANCASILA MENJADI IDEOLOGI NEGARA ?



A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara

1.       Konsep Pancasila sebagai Ideologi Negara 

Ideologi berasal dari kata idea, artinya gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita. Dan Logos artinya ilmu. Ideologis secara etimologis artinya ilmu tentang ide-ide atau ajaran tentang pengertian dasar. Sejarah Konsep ideology ditelusuri jauh sebelum istilah tersebut digunakan Destutt de Tracy pada penghujung abad ke-18. Tracy menyebut ideology sebagai sciene of ideas, yaitu suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional bagi masyarakat Perancis. 

                        Tokoh-tokoh yang mendefiniskan ideology, antara lain :
·         Sastrapratedja (2001: 43)
·         Soerjanto (1991: 47)
·         Mubyarto (1991: 239)

Tokoh-tokoh pemikir ideology, antara lain :
·         Martin Seliger : Ideologi sebagai system kepercayaan
·         Alvin Gouldner : Ideologi sebagai Proyek Nasional
·         Paul Hirst : Ideologi sebagai Relasi Sosial

2.       Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara 

Pancasila sebagai ideology Negara menghadapi berbagai bentuk tantangan. Tantangan yang paling dominan adalah globalisasi. Globalisasi merupakan era saling keterhubungan antara masyarakat suatu bangsa dan masyarakat bangsa yang lain sehingga masyarakat dunia menjadi lebih terbuka. Fase-fase perkembangan globalisasi antara lain :
·         Fase Embrio
·         Fase Pertumbuhan
·         Fase take off
·         Fase Perjuangan Hagemoni
·         Fase Ketidakpastian
·         Fase Kebudayaan global



     B.      Menanya Alasan Diperlukannya Kajian Pancasila sebagai Ideologi Negara

1.       Warga Negara Memahami dan Melaksanakan Pancasila sebagai Ideologi Negara 

Unsur-unsur yang mempengaruhi Ideologi Pancasila antara lain :
·         Unsur ateisme yang terdapat dalam ideology Marxisme atau komunisme bertentangan dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
·         Unsur Individualisme dalam liberalisme tidak sesuai dengan prinsip nilai gotong-royong dalam sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
·         Kapitalisme yang memberikan kebebasan individu untuk menguasai system perekonomian Negara tidak sesuai dengan prinsip ekonomi kerakyatan.

Tantangan dari sikap dan perilaku kehidupan yang menyimpang dari norma-norma masyarakat umum, antara lain : Terorisme dan Narkoba.

Unsur Ancaman yang ditimbulkan oleh aksi terorisme , antara lain :
a.       Rasa takut dan cemas yang ditimbulkan oleh bom bunuh diri mengancam keamanan Negara dan masyarakat pada umumnya.
b.      Aksi terorisme dengan ideologinya menebarkan ancaman terhadap kesatuan bangsa sehingga mengancam disintegrasi bangsa.
c.       Aksi terorisme menyebabkan investor asing tidak berani menanamkan modal di Indonesia dan wisatawan asing enggan berkunjung ke Indonesia sehingga mengganggu pertumbuhan perekonimian Negara. 

Unsur Ancaman yang ditimbulkan penyalahgunaan Narkoba, antara lain :
a.        Penyalahgunaan narkoba dikalangan generasi muda dapat merusak masa depan mereka sehingga berimplikasi terhadap keberlangsungan hidup Negara di Indonesia.
b.      Perdagangan dan peredaran narkoba di Indonesia dapat merusak reputasi Negara Indonesia sebagai Negara yang berlandaskan pada nilai-nilai pancasila.
c.       Perdagangan narkoba sebagai barang terlarang merugikan system perekonomian Negara Indonesia karena peredaran illegal tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

2.       Penyelenggara Negara Memahami dan Melaksanakan Pancasila sebagai Ideologi Negara 

Magnis Suseno menegaskan bahwa pelaksanaan ideology Pancasila bagi penyelenggara Negara merupakan suatu orientasi kehidupan Konstitusional. 

Unsur dalam kedudukan Pancasila sebagai orientasi kehidupan konstitusional :
a.       Kesediaan untuk saling menghargai dalam kekhasan masing-masing
b.      Aktualisasi lima sila Pancasila, artinya sila-sila dilaksanakan dalam kehidupan bernegara :
-          Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dirumuskan untuk menjamin tidak adanya diskriminasi atas dasar agama sehingga menjamin kebebasan beragama dan pluralism ekspresi keagamaan.
-          Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab menjadi operasional dalam jaminan pelaksanaan hak-hak asasi manusia karena hal itu merupakan tolok ukur keberadaan serta solidaritas suatu bangsa terhadap warga Negara.
-          Sila Persatuan Indonesia menegaskan bahwa rasa cinta pada bangsa Indonesia tidak dilakukan dengan menutup diri dan menolak mereka yang diluar Indonesia.
-          Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan berarti komitmen terhadap demokrasi yang wajib disukseskan.
-          Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia berarti pengentasan kemiskinan dan diskriminasi terhadap minoritas dan kelompok-kelompok lemah perlu dihapus dari bumi Indonesia

      C.      Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai Ideologi Negara

1.       Sumber Historis Pancasila sebagai Ideologi Negara 

a.       Pancasila sebagai ideology Negara dalam masa pemerintahan Presiden Soekarno
    Pancasila ditegaskan sebagai pemersatu bangsa.
b.      Pancasila sebagai ideology dalam masa pemerintahan Presiden Soeharto
    Pancasila dijadikan sebagai asas tunggal bagi Organisasi Politik dan Organisasi Kemasyarakatan.
c.       Pancasila sebagai ideology dalam masa pemerintahan Presideh Habibie
    Pada masa sekarang ini , resonasi pancasila kurang bergema karena pemerintahan Habibie ledih disibukan masalah politis, baik dalam negeri maupun luar negeri.
d.      Pancasila sebagai ideology dalam masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid
    Muncul wacana tentang penghapusan TAP NO.XXV/MPRS/1966 tentang pelarangan PKI dan penyebarluasan ajaran komunisme.
e.      Pancasila sebagai ideology dalam masa pemerintahan Presiden Megawati
    Pancasila sebagai ideolodi semakin kehilangan formalitasnya dengan disahkannya Undang-Undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 yang tidak mencantumkan pendidikan pancasila sebagai mata pelajaran wajib dari Sd-Perguruan tinggi.
f.        Pancasila sebagai ideology dalam masa pemerintahan Presiden SBY
    Mendekati akhir masa jabatannya, Presiden SBY menandatangani Undang-Undang RI No. 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi yang mencantumkan mata kuliah Pancasila sebagai mata kuliah wajib.


2.        Sumber Sosiologis Pancasila sebagai Ideology Negara 

a.       Sila Pertama, ditemukan dalam kehidupan beragama masyarakat Indonesia dalam berbagai bentuk kepercayaan dan keyakinan terhadap adanya kekuatan gaib.
b.      Sila Kedua, ditemukan dalam hal saling menghargai dan menghormati hak-hak orang lain, tidak bersikap sewenang-wenang.
c.       Sila Ketiga. Ditemukan dalam bentuk solidaritas, rasa setia kawan, rasa cinta tanah air yang berwujud pada mencintai produk dalam negeri.
d.      Sila Keempat, ditemukan dalam bentuk menghargai pendapat orang lain, semnagat musyawarah dalam mengambil keputusan.
e.      Sila Kelima, tercemin dalam sikap suka menolong, menjalankan gaya hidup sederhana, tidak menyolok atau berlebihan.

3.       Sumber Politis Pancasila sebagai Ideologi Negara
a.       Sila pertma, diwujudkan dalam bentuk semangat toleransi antarumat beragama.
b.      Sila kedua, diwujudkan penghargaan terhadap pelaksanaan Hak Asasi Manusia di Indonesia.
c.       Sila Ketiga, diwujudkan dalam mendahulukan kepentingan bangsa dan Negara daripada kepentingan kelompok atau golongan, termasuk partai.
d.      Sila keempat, diwujudkan dalam mendahulukan pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah daripada voting.
e.      Sila Kelima, diwujudkan dalam bentuk tidak menyalahgunakan kekuasaan untuk memperkaya diri atau kelompok karena penyalahgunaan kekuasaan itulah yang menjadi factor pemicu terjadinya korupsi.

      D.     Membangun Argume tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Ideologi Negara

1.       Argumen tentang Dinamika Pancasila sebagai Ideologi Negara 

      Dinamika Pancasila sebagai ideology Negara dalam sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan adanya pasang surut dalam pelaksanaan  nilai-nilai Pancasila. Pasang surut tersebut a=ditandai beberapa hal , antara lain : engganya para penyelenggara Negara mewacanakan tentang Pancasila, bahkan berujung pada hilangnya Pancasila dari kurikulum nasional, meskipun pada akhirnya timbul kesadaran penyelenggara Negara tentang pentingnya pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi.

2.       Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila sebagai Ideologi Negara 

     Unsur yang mempengaruhi tantangan terhadap Pancasila sebagai ideology Negara meliputi Faktor eksternal dan factor Internal.

Adapun factor eksternal meliputi :

-          Pertarungan ideologis antara Negara-negara super power antara Amerika Serikat dan Uni Soviet  antara 1945 – 1990 yang berakhir dengan bubarnya Negara soviet sehingga Amerika menjadi satu-satunya Negara super power.
-          Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai ideology asing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena keterbukaan informasi.
-          Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat pertambahan penduduk dan kemajuan teknologi sehingga terjadi eksploitasi terahadap sumber daya alam secara masif. Dampak konkritnya kerusakan lingkungan, seperti banjir, kebakaran hutan. 

Adapun factor Internal meliputi hal-hal berikut :
-          Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi pada kepentingan kelompok atau partai sehingga ideology pancasila sering terabaikan.
-          Penyalahgunaan kekuasaan (korupsi) mengakibatkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga kepercayaan terhadap ideology menurun drastis.

      E.      Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pancasila Sebagai Ideologi Negara

1.       Hakikat Pancasila sebagai Ideologi Negara

Memiliki 3 Dimensi, antara lain :
-          Dimensi realitas, mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam dirinya bersumber dari nilai-nilai real yang hidup dalam masyarakat.
-          Dimensi Idealitas, mendandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
-          Dimensi Fleksibelitas, mengandung relevansi atau kekuataan yang merangsang masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru tentang nilai-nilai dasar yang terkandung didalamnya.

2.       Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara 

Peran Konkret Pancasila sebagai ideology meliputi :
-          Ideologi Negara sebagai penuntun warga Negara
-          Ideologi Negara sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan sila-sila pancasila. `
      
Bagian 2 TUGAS PROYEK

1.  Konsep, Pengertian dan Karakter tentang Ideologi Tertutup dan Ideologi Terbuka

       a.      Ideologi Tertutup
Ideologi tertutup adalah ideologi yang bersifat mutlak. Dengan kata lain bahwa Ideologi tertutup merupakan ajaran atau pandangan dunia atau filsafat yang menentukan tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang tidak boleh dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi. 

Ciri- Ciri Ideologi Tertutup, antara lain :
  • Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah masyarakat;
  • Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai Negara, ideologinya itu akan dipaksakan pada masyarakat. Nilai-nilai, norma-norma, dan berbagai segi kehidupan masyarakat akan diubah sesuai dengan ideologi tersebut;
  • Bersifat totaliter, artinya mencakup/ mengurusi semua bidang kehidupan. Karena itu, ideologi tertutup ini cenderung cepat-cepat berusaha menguasai bidang informasi dan pendidikan; sebab, kedua bidang tersebut merupakan sarana efektif untuk mempengaruhi perilaku masyarakat;
  • Pluralisme pandagan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati;
  • Menuntut masyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk berkorban bagi ideologi tersebut.
  • Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi tuntutab-tuntutan konkret dan operasional yang keras, mutlak, dan total.
     b.    Ideologi Terbuka 

Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Dapat diartikan juga bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri. Ideologi terbuka merupakan ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal.

Ciri-Ciri Ideologi Terbuka, antara lain :
  • Merupakan kekayaan rohani, dan budaya masyarakat (falasafah). Jadi, bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan kesepakatan masyarakat;
  • Tidak diciptakan oleh Negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri; ia adalah milik seluruh rakyat, dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka;
  • Isinya tidak langsung operasional. Sehingga, setiap generasi baru dapat dan perlu menggali kembali falasafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka.
  • Tidak pernah memperk0sa kebebasan dan tanggungjawab masyarakat, melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggungjawab sesuai dengan falsafah itu.
  • Menghargai pluraritas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama.

2. Pancasila Sebagai ideology, termasuk bersifat tertutup atau terbuka, berikan Argumen 

Menurut saya, Pancasila sebagai ideologi bangsa itu bersifat terbuka. karena, apabila tertutup maka sebuah kretifitas bangsa akan luntur jika tertutup. Namun, apabila pancasila sebagai ideology terbuka  maka ideologi bangsa dapat dengan mudah tumbuh di pikiran para generasi muda. 

Bagian 3  Pengembangan pemahaman mahasiswa 

Perbedaan dan Persamaan Ideologi, filsafat serta Agama 

Perbedaan :
 
FILSAFAT
            Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan.Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan. Filsafat selalu melihat kehidupan dengan cara praktis dan lebih mencoba memahami suatu keadaan. Filsafat menjadi akar dari setiap ilmu pengetahuan.

IDEOLOGI
            Ideolog merupakan hasil filsafat, ideology adalah output dari struktur pwmikiran yang sudah matang, komplit, serta sintesis berupa tawar-tawaran terhadap sendi-sendi kehidupan yang lebih kompleks. Ranah epistemologilah (yang bagian dalam filsafat) yang kemudian menentukan kecenderungan dari ideology yang dihasilkan. Ideology lebih bercita-cita menemukan pernyataan baru dimasa yang akan dating dan juga bersifat kaku.

AGAMA
            Agama merupakan sesuatu yang berasal dari Tuhan. Hanya Tuhan yang tahu apa yang terbaik untuk umatnya. Berisi mengenai perintah dan larangan yang harus dipatuhi. Kebenaran agama datangnya dari Tuhan yang akan memberikan jalan yang terbaik kepada umatnya. 


Persamaan :
          Menurut saya, persamaan antara filsafat, ideology dan agama adalah sama-sama mencari suatu kebenaran. Jika Filsafat mencari kebenaran melaui riset/penelitian, ideology mencari kebenaran pijakan ilmu pengetahuan, dan agama mencari kebenaran dari Tuhan Yang Maha Esa. Ketiga tersebut juga dijadikan sebagai landasan pada masyarakat.

Persamaan Dan Perbedaan Negara dan Ideologi 

Perbedaan :
NEGARA
          Suatu daerah tertentu, yang ditempati oleh sekumpulan orang. Dikelola oleh seorang pemimpin yang diakui oleh bawahannya sebagai pemilik kedaulatan.
IDEOLOGI
          Ideologi adalah gagasan atau ide. Menurut saya, ideology merupakan system pemikiran yang dipegang dalam suatu Negara.

Persamaan :
Menurut saya, persamaan nya adalah memiliki tujuan yang sama menjadikan Negara sebagai Negara yang maju untuk lebih baik, makmur, dan sejahtera.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Koperasi Di Indonesia Harus Terus Meningkatkan Kinerja dan Produktivitasnya Agar Dapat Menjadi Koperasi Berskala Internasional

  ABSTRAK Objektif : Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbandingan omzet dan jumlah anggota dari 5 Koperasi dari 300 Koperasi Du...